jump to navigation

Solusi Pupuk Hayati Golden Harvest 8 April 2009

Posted by dr. Nasir in Nutrisi Agraria.
Tags: , , , ,
trackback

Sulitnya memperoleh pupuk menjadi kendala yang sangat dilematis bagi masyarakat Indonesia, apalagi bagi warga masyarakat yang sehari-hari berprofesi sebagai petani. Di satu sisi mereka dituntut untuk memberikan hasil pertanian terbaik bagi masyarakat Indonesia, namun di sisi lain mereka menderita kesulitan karena langkanya pupuk sebagai komoditi utama untuk perawatan pertanian mereka. Jika pun ada, harga yang ditawarkan sangatlah mahal, karena pupuk tersebut ternyata sudah ditimbun dahulu oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Lalu bagaimana petani bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya jika kebutuhan utamanya tidak kunjung terpenuhi ?

Tiens Golden Harvest

Tiens Golden Harvest

Namun jangan khawatir, kini ada solusi untuk pertanian Indonesia. Tiens Group telah meluncurkan pupuk hayati, Tiens Golden Harvest. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua tanaman pertanian dan perkebunan. Golden Harvest menggunakan bahan alami mikroba asli Indonesia (mikroorganism indigenous). Ramah lingkungan, cocok untuk tanah Indonesia, menghemat pupuk kimia dan pupuk kandang/kompos 50%, meningkatkan panen 20-50 %, mengurangi kandungan racun pestisida pada tanaman, dan menghasilkan produk pertanian organik.

Apa yang terjadi saat ini pada sawah/kebun yang menggunakan pupuk kimia selama? Tanah semakin kritis, tidak subur, hasil panen merosot dan tidak tahan hama. Ini diakibatkan tidak seimbangnya pemupukan. Selama ini hanya menggunakan dua unsur saja. Yaitu fisik (dibajak, dicangkul, dan digemurkan) serta kimia (penggunaan pupuk kimia) secara terus menerus. Kita melupakan unsur biologi. Padahal tanah membutuhkan unsur ini agar kesuburannya tetap seimbang. Petani juga selalu dihadapkan pada kelangkaan dan mahalnya pupuk kimia. Kondisi seperti ini mengakibatkan petani semakin sengsara.

Penghargaan MURI

Penghargaan MURI

Peluncuran pupuk ini telah mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia dalam rangka program ketahanan pangan Indonesia dan swasembada pangan serta pertanian yang ramah lingkungan (go green). Bahkan kualitas pupuk ini sempat mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) setelah dapat mengembangbiakkan sebuah singkong raksasa sepanjang lebih kurang 3 meter.

KANDUNGAN

  • Hormon tumbuh biologi IAA (Indole Acetic Acid)

Merangsang pertumbuhan akar serabut sehingga penyerapan tanaman terhadap makanan (hara) lebih optimal. Taman cepat tumbuh, buah lebih besar dan banyak

  • Azotobacter Sp

Melindungi hormon tumbuh

  • Azospirillum Sr

Penambat Nitrogen (N) dari udara bebas agar dapat diserap tanaman

  • Mikroba Selulolitik

Menghasilkan enzim selulos yang berguna dalam proses pembusukan bahan organik

  • Mikroba Pelarut Fospat

Melarutkan fospat yang terikat dalam mineral liat tanah menjadi senyawa yang mudah diserap tanaman

  • Lactobacillus Sp

Membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap tanaman

  • Pseudomonas Sp

Menghasilkan enzim lignin yang dapat mengurai zat-zat kimia pestisida

Singkong terpanjang pemenang rekor MURI, tampak TGH di atasnya

Singkong terpanjang pemenang rekor MURI, tampak TGH di atasnya

KEUNTUNGAN

Keuntungan penggunaan Golden Harvest untuk padi :
– Hemat pupuk (kimia, kandang, kompos) sampai 50%
– Tanaman liar (gulma) berkurang
– Lebih tahan terhadap serangan hama
– Anakan lebih banyak
– Panen lebih cepat dan daun bulir lebih berisi
– Kualitas dan jumlah hasil gabah jadi lebih baik
– Ramah lingkunan dan minim racun pestisida berbahaya (padi organik)

Golden Harvest juga dapat digunakan untuk tanaman sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. Apel, bawang, bunga hias, cabe, coklat, durian, jagung, kacang tanah, kakao, karet, kedelai, kentang, kopi, lada, mangga, melon, pisang, sawi, semangka, sayuran, singkong, strawberry, tanaman obat, dll.

Mengenai aplikasi penggunaan Pupuk Hayati Tiens Golden Harvest, dapat disimak di halaman berikut.

Tulisan diambil dari : Nutrisi Sehat

Comments»

No comments yet — be the first.

Leave a comment